Kamis, 12 November 2015


Oleh: Denny Siregar

Sejak 4 tahun lalu saya tidak lelah mengabarkan bahayanya wahabisme. Meskipun untuk itu saya terus diserang bahkan diremove teman-teman lama.

Sama seperti Zionisme yang menunggangi agama judaism yang dianut bangsa yahudi, Wahabisme adalah faham yang menunggangi Islam untuk mencapai tujuannya, yaitu imperialisme. Imperialisme yang mereka balut dengan kata negara khilafah. Jadi ini 100 % masalah politik bukan agama, karena agama hanya sebagai baju saja.

Ketidak-tahuan sebagian besar masyarakat terhadap faham yang sangat intoleran ini, mereka manfaatkan dengan baik. Kepada muslim awam, mereka mengatakan bahwa merekalah Islam yang murni. Kepada umat non muslim awam, mereka melakukan tindakan intoleran dan mengatas-namakan Islam.
Banyak yang berhasil mereka provokasi baik dari sisi muslim maupun non muslim. Yang non muslim menganggap bahwa Islam-lah penyebab keributan ini, sedangkan yang muslim terikut menjadi intoleran dan mengarah ke radikal. Yang gamang seperti biasa berkata ngambang, “janganlah saling bertengkar” “atau saling menghormati” dsb-nya. Mereka menganggap ini semua masalah agama dan tidak sedikitpun mereka berfikir bahwa ini adalah masalah politik yang membawa-bawa agama.

Sekarang mereka yang terdampak faham Wahabisme, terjebak permainan kontra intelijen dari Wahabi. Mereka serta merta menuduh Syiah-lah dibelakang ini semua. Syiah yang ingin kudeta, Syiah yang membantai banyak manusia, bahkan sekarang-pun ISIS menjadi Syiah. Semua salahkan Syiah, sama seperti salahkan semua pada Jokowi.

Mereka berteriak Syiah akan makar pada negara, padahal merekalah yang mengharamkan hormat pada bendera negara dan lambang negara. Mereka berteriak Syiah membantai banyak manusia, padahal merekalah yang terbukti melakukan genosida di beberapa negara Timteng dan Afrika.

Itulah kenapa Sayyidina Ali bin Abu Thalib as mengatakan, “saat keluar bendera hitam, tahanlah tangan dan kakimu dan jangan beranjak dari tempatmu”, Karena apapun yang dilakukan Syiah, akan menjadi senjata yang berbalik kepada mereka dalam bentuk fitnah.

Menariknya, sudah banyak ulama Aswaja di indonesia yang mengabarkan bahayanya faham Wahabi radikal ini di sini. KH Said Agil Siradj Ketum PBNU, Quraish Shihab pakar hadis bahkan habib Riziq dari FPI maupun Ustad seleb Solmed mengabarkan bahayanya faham ini bagi kerukunan umat beragama di indonesia.

Dan anda tahu siapa penentang terbesar faham Wahabi ini? Yaitu, NU. Sejarah NU mencatat berdirinya NU untuk menghadang faham haus darah ini. Karena itu NU dengan terang-terangan menuding Wahabi sebagai biang keladi semua masalah sektarian di negara ini. Wahabi mengatas-namakan Islam dan melakukan provokasi kepada umat non muslim, sehingga Islam menjadi terfitnah.

Ini memang akhir zaman, masa fitnah besar, dimana akal diputar-balikkan yang benar menjadi salah dan salah menjadi benar. Kontra intelijen dengan memainkan informasi untuk menyesatkan pikiran dimainkan dengan sangat cantik, sehingga banyak sekali – catat banyak sekali – yang bingung melihat mana yang benar dan mana yang salah.

Kalau anda melihat kebingungan orang Indonesia sekarang ini, inilah yang terjadi diawal-awal yang menimpa penduduk Suriah dan Libya. Mereka sangat bingung, sehingga akhirnya merekapun mengambil jalan yang salah. Dan terbukti, mereka juga yang menerima akibatnya.

Disinilah dibutuhkan kecerdasan dan kerendahan hati dalam memilih berita. Tanggalkan sejenak sekat agama dan mulailah membentur-benturkankan informasi yang datang dan biarkan akal yang memilah.

Kalau bingung tidak tahu mesti bagaimana, berpeganglah pada NU. Googling bagaimana NU mengingatkan adanya faham berbahaya ini. NU adalah sayap NKRI sebagaimana Muhammadiyah, hanya NU yang sekarang berani terang-terangan menuding Wahabi sebagai biang keladi. Berpeganglah pada NU dan telusuri beritanya dengan benar.

Catatan ini bukan untuk muslim saja, tapi juga untuk non-muslim supaya tidak ter-provokasi bahwa yang melakukan agenda intoleran itu adalah Islam. Itu semua adalah kerjaan Wahabi yang berbaju Islam.

Status ini pasti rame dengan gambar-gambar Syiah dan tudingan-tudingan beserta kata-kata kasar dan selalu membahas sejarah Islam. Saya sudah kebal, teman. Semua caci maki anda akan terus mengangkat pesan ini ke atas dan pesan akan tersebar luas. Percayalah, saya ahli memanfaatkan tenaga-tenaga yang menyerang saya. Saya belajar dari Ahok soalnya. Sambill menunggu, mending saya pake masker aja sambil menyanyikan Indonesia raya.

Tag: #Agenda Khilafah, #Bahaya Wahabisme 

2 komentar:

  1. seharusnya kita perlu mencari payung hukum dan segera menindak dengan sangat tegas provokator berbaju agama.Jayalah Indonesiaku,NKRI harga mati.

    BalasHapus
  2. NKRI harga mati.Turn back provokator,..atau kami akan tindak.

    BalasHapus

Terbaru

Kata Tokoh

Seri Kekejaman ISIS

Video




VIDEO Terbaru

Random Post

pks