Rabu, 03 Februari 2016
01.08
Ferdy
Iran, Kekejaman ISIS, Refleksi
No comments
Dua wajah Negara Islam.
Oleh: Zainab Ali
-----
Awalnya, saya tidak memperhatikan atau tidak menganggap istimewa penangkapan 10 marinir AS oleh Iran, karena ketangguhan dan ketegasan Iran sudah teruji, dan bukanlah sesuatu yang baru.
Namun ketika Rahbar memberikan medali Fath kepada Komandan Angkatan Laut, dan beliau menyampaikan pujiannya[ bisa anda baca disini] , barulah saya tersadar akan satu hal: kejadian ini sangat luar biasa.
Rahbar bilang, bahwa kuasa Allah-lah yang membawa kapal laut itu memasuki perairan Iran. Allah pula yang memberikan keberanian bagi Angkatan Laut Iran untuk menahan mereka.
Membaca ucapan Rahbar, saya langsung teringat pada Operasi Eagle Claw oleh AS yang diperintahkan Presiden Jimmy Carter untuk membebaskan orang AS yang ditahan Iran. Namun operasi itu gagal karena adanya badai gurun yang mmebuat helikopter ini hilang kendali, bertubrukan, dan delapan awak AS tewas. Melihat hal ini, Imam Khomeini berkomentar, “Pasir dan angin adalah ‘pasukan' Allah dalam operasi ini."
Begitu pula yang disampaikan Rahbar. Kedua kapal laut AS tersebut mengalami kerusakan navigasi, sehingga tanpa sadar mereka telah sampai di perairan Iran dan ditangkap. Bisa saja, kerusakan tersebut hanyalah kerusakan biasa, tetapi saya percaya bahwa itu semua terjadi dengan izin Allah.
10 marinir tersebut ditahan, dan waktu itu saya intip twitter, banyak sekali aktivis, analis, ataupun pejabat-pejabat AS yang berang. Mereka tidak terima marinir mereka ditahan dan menyeru agar pemerintah Iran segera melepaskannya. Namun Iran tidak terpengaruh, marinir itu akan diselidiki terlebih dahulu, dan AS harus minta maaf secara resmi jika ingin marinir mereka dibebaskan.
Saya baru menyadari mengapa orang-orang AS begitu rekatif, terutama aktivis-aktivis kemanusiaan mereka. Mereka telah disuguhi tontonan mengerikan sepanjang tahun oleh “Negara Islam” atau ISIS. Para tahanan dilakukan dengan sangat sadis. Yang pria dibunuh dengan cara yang sangat biadab, sedangkan tawanan wanita dijual ataupun diperbudak. Dan ISIS melakukan itu dengan memakai bendera “Negara Islam”.
Saya memahami kekhawatiran mereka. Bagaimana kalau marinir-marinir AS tersebut dianiaya, disiksa, atau digantung oleh Iran?
Ternyata, yang terjadi sebaliknya. Walaupun ditahan, tapi semua marinir AS tersebut ditempatkan di ruangan yang bersih dan rapi, disuguhi makanan, minuman, dan buah-buahan. Mereka juga diperlakukan dengan baik (tidak ada yang diborgol/ diikat/ ataupun disiksa). Dan bukankah Iran adalah Negara Islam? [ bisa anda lihat videonya disini]
Mengapa dua “Negara Islam” ini begitu bertolak belakang bagaikan langit dan bumi. Yah, tentu saja karena Republik Islam Iran adalah negara yang berdasarkan Islam Muhammadi, sementara Negara Islam ala ISIS [Jabhat Nusra, Ahrar sham dll-red] adalah Islam versi Umawi [atau Bani Muawiyah yang menurunkan ajaran Wahabi-red].
Sekali menepuk, dua lalat jatuh. Perlakuan Iran terhadap tawanan menuai apresiasi, dan bagi orang-orang yang phobia terhadap Islam niscaya akan mulai berpikir, benarkah informasi tentang Islam yang mereka terima selama ini? Rahbar telah dua kali mengirim surat kepada pemuda Barat, agar mengenal Islam dari sumber-sumbernya yang asli, bukan dari kawanan teroris pemakan hati[ingat Hindun si Pemakan jantung] .
Kejadian ini pula, ternyata membongkar kedok AS yang mengaku sebagai negara penegak HAM. Justru di negara itu, para tahanan diperlakukan dengan sangat tidak manusiawi [lihat tahanan Guantanamo] .
Akhirnya saya semakin meyakini firman Allah. Boleh saja mereka menciptakan tipu daya/ makar, namun Allah adalah sebaik-baiknya pembalas tipu daya.
Ayatollah Khamenei is Love
Tag: #Perbedaan Islam
Related Posts:
Denny Siregar: Pemimpin Kafir HTI sangat sering mengeksploitasi anak untuk kampanye Khilafah, padahal sudah jelas dalam undang-undang bahwa dilarang melibatkan anak-anak dalam kampanye politik "Apa kamu tidak takut azab Tuhan jika kamu memilih pem… Read More
Islam Tanpa Muhammad, Apakah Masih di sebut Islam? KAU BER-ISLAM, TAPI KAU KEHILANGAN MUHAMMAD Oleh: Ahmed Zain Oul Mottaqin Bang apakah ibu-ibu Tionghoa itu salah karena meminta suara azan dari toa masjid dikecilkan? Sejauh ini yang saya lihat dia salah. Mungkin dia… Read More
Denny Siregar: SEKILAS TENTANG JIDAT HITAM... Oleh: Denny Siregar Melihat foto Freddy Budiman, Gembong narkoba yang sudah diputus akan di hukum mati setelah PK-nya ditolak, ada yang menggelitik di hati saya dan mengundang senyum sejak dulu. Entah darimana dongeng b… Read More
Menciptakan Lalu Memuja Simbol Menciptakan, lalu Memuja Simbol Oleh: Hasanudin Abdurakhman Apa hukumnya azan memakai speaker? Mubah saja. Tidak lebih dari itu. Tidak ada anjuran khusus agar orang memakainya. Azan memakai speaker dilakukan dengan per… Read More
Tak Perlu Ragu Tertibkan Ormas 'MIRING' Oleh : Prof. Sumanto alqurtuby** Pemerintah, tokoh masyarakat, aparat, dan semua elemen bangsa tidak perlu ragu untuk menindak tegas pada berbagai tokoh dan ormas keagamaan yang bersikap “miring” dengan fondasi-fondasi k… Read More
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar