Sabtu, 14 November 2015

Presiden Suriah Bashar Assad mengatakan bahwa kebijakan Perancis memberikan kontribusi terhadap penyebaran terorisme dalam serangan puncak yang diklaim oleh kelompok ISIS, menewaskan 128 orang di Paris.


Dalam pertemuan dengan delegasi anggota parlemen Perancis di Damaskus, pada Sabtu, 14/11/15, Assad mengatakan kebijakan keliru Perancis telah memberikan kontribusi terhadap penyebaran terorisme.

"Serangan teroris yang menargetkan ibukota Perancis, Paris tidak terlepas dari apa yang terjadi di ibukota Libanon Beirut akhir-akhir ini, dan dari apa yang telah terjadi di Suriah selama lima tahun terakhir dan di daerah lain," katanya.

Assad juga merujuk pemboman kembar yang diklaim ISIS yang menewaskan 44 orang pada Kamis di pinggiran selatan Beirut, wilayah Hizbullah.

Assad menganggap semua kelompok pemberontak yang melawan pasukannya di wilayah Suriah adalah teroris dan bukan hanya ISIS.

Dia memperingatkan terhadap apa yang akan terjadi di Eropa selama tiga tahun terakhir.

"Kami mengatakan, jangan mengangap ringan apa yang terjadi di Suriah. Sayangnya, pejabat Eropa tidak mendengarkan itu," katanya, dalam pernyataan kepada delegasi Perancis yang disiarkan oleh radio Europe 1 Perancis.

Menurut Assad, Presiden Prancis Francois Hollande harus mengubah kebijakannya.

"Pertanyaan yang diminta di seluruh Perancis hari ini, adalah kebijakan Perancis selama lima tahun terakhir apakah benar? Jawabannya adalah tidak."

Perancis menjadi pendukung utama bersama AS, Arab Saudi, Qatar dan Turki dalam mendukung kelompok-kelompok Takfiri di Suriah sejak pecahnya perang di Suriah pada 2011.[IT/Onh/Ass]

1 komentar:

Terbaru

Kata Tokoh

Seri Kekejaman ISIS

Video




VIDEO Terbaru

Random Post

pks