Ketua GP Ansor Kota Bogor Rahmat Imron Hidayat terpanggil untuk mengkoordinir kekuatan masyarakat sipil yang toleran, cinta kedamaian, cinta PANCASILA, NKRI, dan KEBHINEKAAN untuk bersama-sama bersuara dan lebih militan lagi dalam menghadapi segelintir kelompok radikal, kelompok fanatis dan intoleran yang ingin membenturkan sesama anak bangsa.Sebuah gerakan yang lahir dari rasa keprihatinan yang mendalam terhadap masalah berbangsa dan bernegara itu bernama ANAS- GETOL (GERAKAN NASIONALIS UNTUK TOLERANSI).
Aliansi Nasional untuk Toleransi
Tersiar bahwa ada kelompok yang bernama Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Bogor Raya akan mengadakan acara pelantikan. Sebenarnya apa agenda mereka, karena selama ini dari penganut Islam Syiah di kota Bogor tidak pernah melakukan provokasi dan jumlah mereka sangat sedikit. Tampaknya suatu yang dibesar-besarkan, apalagi dibandingkan dengan bahaya ISIS dan sebagainya.
Seperti kita ketahui bersama MUI Kota Bogor dikuasai kelompok Intoleran salah satu penasehat MUI Kota Bogor adalah Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas adalah provokator Wahabi Salafi yang tak pernah lelah membenturkan Kaum Muslimin dengan isyu Sunnah-Syi’ah.
Dengan tegas Rahmat Imron Hidayat mengatakan agenda mereka jelas membawa misi penegakkan khilafah dan wahabinisasi di negeri ini. Di NU, kami menganut prinsip tawassuth (moderat-red), tawazun (keseimbangan-red), tasamuh (toleransi) dan i’tidal (tegak lurus dalam keadilan-red). Empat prinsip itulah yang digunakan oleh para ulama terdahulu hingga sampai kepada kita. Toleransi beragama, toleransi berkeyakinan itu suatu hal yang mutlak. Pada Muktamar NU pada tahun 30an sudah diputuskan bahwa NKRI itu sudah final, dan bukan hanya untuk umat Muslim, ada juga umat Nasrani, Khonghucu, Hindu, Budha, kepercayaan etnis dan budaya, di dalam Islam sendiri ada beragam firqoh (cabang atau aliran-red), itu sudah ada sejak lama, harus dihormati dan tidak boleh dipersoalkan lagi.
Kita sudah hidup berdampingan, sudah hidup akur, kenapa harus dipermasalahkan lagi. Inilah tugas berat kita sebagai sesama Muslim, sesama warga negara, yang sepakat dengan Pancasila dan NKRI, kita harus menghadapi kelompok yang mengatasnamakan agama tetapi menebar kebencian, itu harus diwaspadai.
Deklarasi ANNAS pada hari Minggu (22/11) besok, mereka menyebarkan pamflet, dan disitu ada mengatasnamakan NU, mencatut NU, makanya malam ini saya akan menemui ketua-ketua NU, sikap kita akan semakin tegas. Mereka juga mencatut nama walikota, bupati dan sebagainya, padahal belum ada konfirmasi.
GP Anshor dan ANAS-GETOL akan menghadapi mereka yang mencoba melakukan provokasi dan ujaran kebencian terhadap golongan kaum muslimin yang berbeda mazhab dengan mereka. Platform kami jelas Islam Rahmatan Lil Alamin bukan kelompok Radikal yang dengan mudah menyesat-kafirkan sesama kaum Muslimin. Sekali lagi kami ingatkan bahwa GP ANSOR dan ANAS -GETOL akan menjadi batu sandungan mereka dalam menjalankan agenda asing di negeri ini.[satuislam]
HIDUP GP ANSOR….HIDUP ANAS-GETOL…HIDUP BANSER NU……
0 komentar:
Posting Komentar