Kamis, 12 November 2015

Ket:Ketua PP Muhammadiyah Bpk Din Syamsuddin sedang berziarah ke makam KH. Sahal Mahfudz

Hilangnya makam Pahlawan Nasional Ki Bagus Hadikusumo di Pakuncen, Wirobrajan, Yogyakarta, membuat kaget banyak pihak. Hal ini baru terungkap setelah tokoh organisasi kemasyarakatan Islam tertua di Indonesia, Muhammadiyah, itu ditetapkan menjadi pahlawan nasional pada 5 November 2015.
Masalah makam tokoh yang terbengkalai membuat Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir bersuara dengan nada prihatin. Dia menyatakan ziarah kubur itu perlu dilakukan sebagai bentuk menghargai tokoh atas jasa-jasanya selama hidupnya. "Ziarah kubur kan sunnah juga, diperbolehkan. Yang tidak boleh mengeramatkan kuburan tersebut," katanya setelah acara refleksi sejarah pahlawan di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 10 November 2015.

Haedar lantas bercerita, Nabi Muhammad mengajarkan kalau ziarah kubur ingatlah akan kematian. Itu artinya, menurut dia, ziarah di makam dapat digunakan sebagai cara untuk mengenang atau meneladani perilaku si mati sekaligus mengikuti amalnya.
Makam Ki Bagus di Pakuncen, Wirobrajan, Yogyakarta, tak ada bekasnya lagi. Sudah ditumpuk beberapa makam. Bahkan, rencana memindahkan makam ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, menemui kendala karena tak diketahui pasti di mana pusaranya. Beliau diangkat menjadi pahlawan nasional dengan Keputusan Presiden 116/TK Tahun 2015.

Dia mengakui budaya atau tradisi kalangan Muhammadiyah memang tidak mengenali makam tokohnya. “Mungkin saking puritannya." Haedar berpendapat, sebaiknya pemahaman untuk berziarah dibiarkan mengalir tanpa paksaan. "Itu tradisinya tetapi sekarang mulai ada pemahaman bahwa ziarah kubur itu perlu juga," ucap Haedar. (IN)

0 komentar:

Posting Komentar

Terbaru

Kata Tokoh

Seri Kekejaman ISIS

Video




VIDEO Terbaru

Random Post

pks