Rabu, 02 Desember 2015

Bertahun-tahun, Iran mengalai situasi perang, baik dengan Irak, maupun embargo ekonomi oleh Amerika Serikat (AS) dan negara barat. Namun pasca perang dan masalah itu, negara ini berbenah, salah satunya di sektor listrik. 


"Delapan tahun kami berperang dengan musuh-musuh kami (perang dengan Irak 1980-1988), ada pula embargo (oleh AS), sehingga setiap kebutuhan harus kami penuhi sendiri," ujar CEO Mapna Co Abbas Foroutani ditemui di Kawasan Blok M, Jakarta, Jumat (21/3/2014). 

Mapna merupakan BUMN listrik di Iran. Abbas mengatakan, dengan memenuhi kebutuhan sendiri, rakyat di Iran belajar mencari tahu, salah satunya di bidang kelistrikan. Bagaimana memproduksi listrik, bagaimana membuat mesin. dan sebagainya.

"Kami mulai belajar, kita perkuat tenaga lokal dengan ilmu pengetahuan, kita investasi hingga lahirlah Mapna. Keberadaan Mapna ini terus dikembangkan, bekerja sama dengan banyak pihak, menggandeng perusahaan sekelas Siemens, Ansaldo, dan perusahaan lainnya. Mengadopsi ilmu pengetahuannya sehingga bisa memproduksi teknologi tersebut dan menerapkan," kata Abbas.

Abbas menyebut, tanpa Mapna dirinya tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya Iran. Karena saat ini Mapna telah berhasil membangkitkan listrik dengan total kapasitas 65.000 megawatt (MW) di Iran.

"Sudah ada pembangkit dengan kapasitas 65.000 MW di Iran yang telah kami produksi, padahal rakyat kami hanya 70 juta jiwa, kami kelebihan listrik, sehingga dapat mengekspor kebutuhan listrik ke sekitar negara-negara tetangga," ucapnya.

Abbas menambahkan, ketika semua kebutuhan kelistrikan di Iran terpenuhi, tentu Mapna ingin membaginya juga ke negara lain. 

"Kami melihat, Indonesia juga membutuhkan listrik yang banyak, ingin membaginya juga di Indonesia. Di berbagai negara proyek pembangkit yang digarap Mapna mencapai 80.000 MW termasuk di Indonesia. Ke depan kami juga ingin mengembangkan proyek pembangkit sendiri di Indonesia dengan kapasitas total sekitar 8.000 MW-9.000 MW. Kita saat ini tidak hanya memproduksi peralatan-peralatan kelistrikan, sekarang juga memproduksi lokomotif," katanya.[Detik

0 komentar:

Posting Komentar

Terbaru

Kata Tokoh

Seri Kekejaman ISIS

Video




VIDEO Terbaru

Random Post

pks