Senin, 05 September 2016

 

ANTARA PIAGAM AMMAN DAN MUKTAMAR AHLUSSUNNAH SEDUNIA DI CHECHNYA

● Sikap Licik Wahabi, Membawa Hasil.
Hasil yang tertinggi adalah mereka dikeluarkan dari Ahlussunnah oleh ulama-ulama Ahlussunnah sedunia.

Sebelumnya mereka gigit jari dengan Piagam Amman yang menjadikan Syiah bagian dari Islam.

● Sikap Licik Wahabi, Menjadikan Syiah Sasaran.
Mereka menjadikan Syiah sebagai sasaran penghancuran padahal korbannya adalah umat Islam umumnya dan Ahlussunnah khususnya.

Apa yang terjadi di Suriah dan Yaman adalah bukti nyata. Suriah dan Yaman adalah Ahlussunnah sebagai mayoritas pemeluk Islamnya. Kedua negri ini hancur lebur akibat dari apa yang dilakukan Arab Saudi yang berfaham Wahabi dengan memberikan label Syiah kepada dua negara ini. Tujuannya adalah dunia Islam menerima apa yang dilakukan mereka. Label Syiah yang diberikan negara berfaham Wahabi ini diikuti oleh pengikut-pengikutnya di indonesia. Ketika ada ulama Ahlussunnah yang mengkritik mereka, maka gelar Syiah pun di sandang oleh lawan mereka. Contohnya adalah ketua PBNU KH. Said Aqil Siradj dan beberapa ulama-ulama Indonesia yang lainnya.

Bisa jadi muktamar ulama Ahlussunnah di Chechnya adalah suatu bentuk kesadaran dari ulama-ulama Ahlussunnah dunia bahwa Wahabi benar-benar telah menzalimi umat Islam. Sehingga ulama-ulama Ahlussunnah mengeluarkan Wahabi sebagai bagian dari Ahlussunnah. Dan untuk itu label sekte kepada Wahabi menjadi terpatri ke paham ini. Gaung-gaung permusuhan Wahabi yangg membabi-buta kepada Syiah membuat mereka malah tersingkirkan.

Lalu skenario apa sebenarnya sehingga mereka begitu masif dalam peng-Syiah-an terhadap lawan-lawan mereka? Karena dapat dipastikan bahwa ini ada kaitannya dengan Zionist. Wahabi menjadi kaki tangan Zionist dalam menghancurkan musuh-musuhnya.

Suriah adalah satu-satunya negara Arab yang anti Zionist Israel. Sedang rakyat Yaman menginginkan suatu perubahan dan mereka berhasil menyatukan kekuatan yang dipimpin seorang pemuda Houthi yang kebetulan anti Zionist Israel. Gelombang keinginan perubahan tersebut berhasil menggulingkan pemerintahan yang pro Saudi dan Israel. Maka jadilah rakyat Yaman bergelar syiah.

Bagaimana dengan Nahdlatul Ulama ( NU )? Kegagalan Wahabi untuk menggulingkan KH. Said Aqil Siradj dalam muktamar NU yang lalu membuat mereka lagi-lagi menjadi pecundang. Yang sebelumnya mereka sudah dipecundangi di Suriah, Iraq dan Yaman. Belum lagi dana yang besar sebagai senjata hebat mereka, kini mulai rapuh. Hal ini menjadikan mereka kalap dan ingin cepat-cepat menyelesaikan misi mereka.

Apa daya.... ternyata NU memiliki banyak kader-kader yang juga aktif dan tangguh dalam menyebarkan informasi sebenarnya tentang NU. Sehingga 'NU Garis Lurus' sebagai upilnya Wahabi pun semakin terdesak.

Apa yang terjadi kedepannya terhadap faham Wahabi di Indonesia? Kita bisa lihat nanti akibat dari dua hal yang terjadi:
1. Akibat Wahabi menjadi SEKTE (Muktamar di Chechnya).
2. Kedekatan ketua PBNU dengan KAPOLRI.

Terakhir...
Klo di dunia Zionist memakai Wahabi sebagai kaki tangannya, maka di Indonesia NU Garis Lurus adalah kaki tangan Wahabi.

Penulis: Ayi Asghar

0 komentar:

Posting Komentar

Terbaru

Kata Tokoh

Seri Kekejaman ISIS

Video




VIDEO Terbaru

Random Post

pks