Jumat, 04 November 2016


Ini adalah tulisan santri NU yang bernama Muhammad Sholeh asal Lampung, murid dari Kyai NU yang bernama KH Masdar Farid Masudi yang sekarang menjabat sebagai Rois Syuriah PBNU. Yang disampaikan nya pada saat hari Santri Nasional.

Ini tentang nama panggilan Gubernur DKI Jakarta,  Basuki
Tjahaya Purnama alias Ahok”, yang Bahasa Arabnya adalah Akhok, saya dengar nama ini sejak saya kecil ngaji di pesantren, ketika membaca hadits Nabi “unsur akhok dholiman wa mazluman”. Jadi Ahok itu bukan Bahasa Cina tapi Bahasa Arab.

Ini Hari Santri, semua santri tahu apa arti “akhok”. Akhok artinya “saudaramu”. Jadi saya tadi nyebrang
laut dari Lampung ke sini untuk mengamalkan hadits Nabi, “unsurakhokdholimanwamazluman” tolonglah ahok (saudaramu) itu, baik kalau dia berbuat dzolim maupun dia di dzolimin.

Maksudnya :
Menolong saudara kita yang didzolimi dengan membantu dan membelanya, sedangkan “menolong” saudara kita yang berbuat dzolim dengan cara mencegahnya agar tidak berbuat dzolim.

Mungkin Pak Ahok baru tahu juga kalau “akhok”itu Bahasa Arab yang artinya "saudaramu".

Yang saya hormati, Guru saya, Bapak KH.Masdar Farid Masudi, Rois Syuriah PBNU, juga Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia, para alim-ulama, para ustadz para ustadzah, hadirin-hadirot yang dimuliakan Allah.

Terenyuh sekali hati Saya mendengar Bapak Gubernur tadi bercerita tentang sumbangsih beliau terhadap umat Islam di Jakarta, mulai dari pembangunan masjid, beasiswa untuk santri-santri madrasah, umrohkan ratusan Marbot (pengurus masjid) dan lain-lainnya. Saya mengukur kebenarannya dengan akal sehat saya, dengan firman-firman Allah dan sabda-sabda Nabi, engga ada yang salah sama sekali, hanya belum dapat hidayah saja barangkali, menurut kita yaa.. menurut kita.

Kita umat Islam, umat Nabi Muhammad Saw, di mana saja harus terus menciptakan suasana
tawashaw bil haqqi saling memberi nasehat untuk melaksanakan kebenaran; wa tawashaw bis-shabri saling memberi nasehat untuk tetap bersabar.

Dan terakhir wa tawashaw bil marhamah saling nasehat-menasehati untuk menebarkan kasih sayang, jangan benci membenci.

Hadirin sekalian,
Dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), musuh kita sebagai orang Islam bukan non muslim.

Menurut agama yang kita anut, musuh kita yang utama adalah orang-orang yang dzolim, dalam ayat Al-Quran disebutkan: " wa laa ‘udwana illa ala dzolimin" tidak ada permusuhan kecuali terhadap orang-orang yang dzolim. Sedangkan kedzoliman itu bukan milik orang non muslim saja, orang Islam juga ada yang tidak adil, alias dzolim.

Kalau ada orang Islam dzolim, maka akan jadi musuh semua orang, demikian juga kalau ada non-muslim yang dzolim juga akan jadi musuh semua orang. Sepakat??

Penulis: Muhammad Sholeh
Editor: Van Harry

0 komentar:

Posting Komentar

Terbaru

Kata Tokoh

Seri Kekejaman ISIS

Video




VIDEO Terbaru

Random Post

pks