Jumat, 02 Oktober 2015

Nampaknya keberhasilan Iran dalam Tehnologi ruang angkasa telah menginspirasi fakultas Astronomi ITB sehingga memasukkan artikel menarik tersebut dalam laman blog nya.


Kepala Badan Antariksa Iran (ISA) mengatakan, NASA telah mengakui keberhasilan Iran yang telah mengirim bio-kapsul onboard bersama monyet hidup ke ruang angkasa. Demikian Press TV melaporkan.

Hamid Fazeli dalam sebuah pernyataan di Tehran mengatakan, para ahli di US National Aeronautics and Space Administration (NASA) telah mengkonfirmasi peluncuran tersebut dan mengatakan tidak ada keraguan tentang kegiatan ruang angkasa Republik Islam Iran.

"Lembaga asing yang kredibel yang selama ini memantau secara reguler program ruang angkasa dari 10 negara sampai tahun 2012, mengumumkan bahwa lima negara telah bergabung dengan 10 negara tersebut dan salah satunya adalah Iran," katanya.

Pada tanggal 28 Januari lalu, negara itu mengatakan telah berhasil menerbangkan seekor monyet ke ruang angkasa. Primata ini diluncurkan dengan roket Pishgam dengan ketinggian 120 km ke sub-orbit sebelum kembali dengan selamat ke bumi, kata kementerian pertahanan Iran.

Televisi pemerintah Iran waktu itu menayangkan monyet yang diikat dan diterbangkan dengan roket.

Kementerian pertahanan lebih lanjut menyatakan peluncuran roket itu bertepatan dengan hari kelahiran Nabi Muhammad Saw. Pada tahun 2010, Iran berhasil menerbangkan tikus, kura-kura, dan cacing ke ruang angkasa.

Sebelumnya, pada 2010 lalu, presiden Mahmoud Ahmadinejad mengumumkan negara itu merencanakan untuk mengirimkan awak ke ruang angkasa pada tahun 2019.

"Peluncuran roket ini merupakan langkah pertama ke arah persiapan mengirimkan manusia ke ruang angkasa," kata Menteri Pertahanan Ahmad Vahidi kepada Fars News Agency.

Seperti dilaporkan, teknologi luar angkasa Iran berkembang sangat pesat. Sebelumnya Iran telah meluncurkan satelit buatan lokal yang diberi nama "Fajar" ke orbit. Iran juga meluncurkan satelit pertama hasil produk dalam negeri, Omid (Harapan), ke orbit pada 2009.

Pada waktu itu, satelit pengolahan data Omid dirancang untuk mengorbit bumi sebanyak 15 kali setiap 24 jam dan mengirimkan data melalui dua band frekuensi dan delapan antena untuk stasiun ruang angkasa Iran.

Iran adalah salah satu dari 24 anggota pendiri Komite PBB urusan Penggunaan Antariksa secara Damai, yang didirikan pada 1959. [Fak.Astronomi. ITB]

Tag: #Tehnologi Ruang Angkasa, #Satelit Iran, #Fakultas Astronomi ITB

1 komentar:

  1. Info yang sangat baik

    jangan Lupa kunjungi http://ittelkom-sby.ac.id/

    BalasHapus

Terbaru

Kata Tokoh

Seri Kekejaman ISIS

Video




VIDEO Terbaru

Random Post

pks