Jumat, 18 Desember 2015


Entah ini adalah suatu kebetulan atau memang suatu Keharusan dimana setiap kerajaan Saudi berganti penguasa selalu mengadakan kunjungan resmi untuk meminta restu dari ratu kerajaan Inggris. Faktanya memang demikian dua kerajaan ini merupakan sekutu yang tak terpisahkan sejak awal berdirinya kerajaan milik keluarga Saud ini. Dan jika kita lihat hubungan yang harmonis itu maka bukan hal yang tidak mungkin kerajaan Saudi selalu rutin memberikan upeti kepada kerajaan Inggris sebagai bentuk ketundukan bagi kerajaan kelas rendahan.

Banyak sekali Dokumen yang menjelaskan: Sebagai imbalan bantuan dan pengakuan Inggris akan kekuasaannya, Ibn Sa`ud menyatakan tidak akan mengadakan perundingan dan membuat traktat dengan negara asing lainnya. Ibn Sa`ud juga tidak akan menyerang atau campur tangan di Kuwait, Bahrain, Qatar dan Oman – yang berada di bawah proteksi Inggris. Ibn Saud juga berjanji membiarkan berdirinya negara Yahudi Israel di Palestina yang dibidani Inggris. Traktat ini mengawali keterlibatan langsung Inggris di dalam politik Ibn Sa`ud.

Fakta sejarah membuktikan sejak tahun 1926 Ibnu Saud memproklamirkan diri sebagai RAJA HIJAZ dan SULTAN NEJD, yang dibantu Agen intelejen Inggris yang bernama Harry St. John Pilby tinggal di Jeddah dan kemudian diangkat sebagai penasehat dan penghubung dengan pemerintah Inggris. Pada tahun 1930 Philby resmi masuk menjadi anggota dewan penasihat pribadi Raja.


Pada tahun 1927 Perjanjian umum Inggris-Arab Saudi yang ditandatangani di Jeddah [20 Mei 1927] . Perjanjian itu, yang dirundingkan oleh Clayton, mempertegas pengakuan Inggris atas ‘kemerdekaan lengkap dan mutlak’ Ibnu Sa‘ud, hubungan non-agresi dan persahabatan, pengakuan Ibnu Sa‘ud atas kedudukan Inggris di Bahrain dan di ke-Emir-an Teluk. Dengan perlindungan Inggris ini, Abdul Aziz (yang dikenal dengan Ibnu Sa‘ud) merasa aman dari berbagai gangguan baik dari dalam negeri maupun gangguan dari luar.

Hingga pada tahun 1932  Ibnu Saud memproklamirkan berdirinya Kerajaan Saudi Arabia [Al-Mamlakah al-‘Arabiyah as-Su‘udiyah] dengan wilayah kekuasaan yang sampai sekarang ini dikenal sebagai Kerajaan SAUDI ARABIA [THE KINGDOM OF SAUDI ARABIA] .

Dan untuk mengenang jasa agen Inggris yang bernama Harry St. John Pilby kerajaan Saudi membangun monumen Illumination di Jeddah [jedah eye] yang terkenal dengan simbol mata satu nya atau lambang bagi pengikut DAJJAL.




2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Fakta sejarah membuktikan sejak tahun 1926 Ibnu Saud memproklamirkan diri sebagai RAJA HIJAZ dan SULTAN NEJD, yang dibantu Agen intelejen Inggris yang bernama Harry St. John Pilby tinggal di Jeddah dan kemudian diangkat sebagai penasehat dan penghubung dengan pemerintah Inggris. Pada tahun 1930 Philby resmi masuk menjadi anggota dewan penasihat pribadi Raja.

    BalasHapus

Terbaru

Kata Tokoh

Seri Kekejaman ISIS

Video




VIDEO Terbaru

Random Post

pks