BELAJAR HARGA DIRI KEPADA IRAN
Saudi dan Iran sudah putus hubungan dipomatik. Terus apa hubungan mereka akan pulih suatu saat?
Peluang itu tetap ada, tapi saya lihat akan sangat berat. Saya sendiri berkeyakinan peluang terjalin kembalinya hubungan diplomatik kedua negara sudah masuk level setingkat dibawah mustahil, selama masih Rezim Monarki tersebut yang menguasai tanah Hijaz.
Mereka sudah berkonflik di Suriah, Yaman dan samar-samar Bahrain (walaupun melalui proxy war masing-masing),
Belum ada kepentingan apapun yang berpeluang menyatukan hubungan diplomatik mereka yang sudah putus.
Iran tidak akan memulai lebih dulu langkah-langkah
Meskipun hari ini dubesnya diusir, dikucilkan Liga Arab atas inisiasi Saudi, dan kedubesnya di Sana'a Yaman dibombardir Jet tempur Saudi, otoritas Iran bukan entitas "sumbu pendek" yang gampang terpancing provokasi. Ini harga diri yang dijaga lewat kecerdasan, bukan emosi.
Namun percayalah, bila datang suatu hari dimana Saudi terjepit dengan pergolakan di dalam negeri, dari tetangganya Yaman dan Bahrain, bahkan intern keluarga kerajaan sendiri, maka otoritas Saudi akan mencoba "mengambil hati" Iran dengan langkah perbaikan hubungan (untuk meredam gejolak). Dan itu akan jadi hari dimana Rezim Saudi menjilat ludahnya sendiri.
Dan percayalah, Iran tidak semudah itu untuk ditipu. Iran bukan negara yang gampang terprovokasi namun bukan pula negara yang gampang diambil hati.
Apakah akan ada perang?
Tidak, dulu saya sudah pernah menulis tidak akan ada perang militer antara Saudi melawan Iran.
Hanya buang-buang tenaga melayani perang melawan monarki yang sudah rapuh dari dalam. Hanya waktu yang akan menjawab.
Pepatah "Kau yang memulai, kau yang mengakhiri" sepertinya takkan berlaku, akan berganti dengan "Kau yang memulai, aku-lah yang mengakhiri".
Saudi yang memulai rusaknya hubungan, Iran yang akan menjadi saksi kehancurannya. Percayalah.
Tag: #sumbu pendek, #Harga Diri, #Hubungan Iran Saudi, #proxy war, #Saudi lawan Iran
0 komentar:
Posting Komentar