Selasa, 26 Januari 2016



CYBER ARMY vs CYBER MASS

Oleh : Mang Ali


Masih ingat menjelang pilpres petinggi PKS Mardani Ali Sela menyatakan bahwa mereka menyiapkan 500 ribu cyber army untuk "memenangkan" pilpres?
Kenapa butuh cyber-army?
Untuk melawan cyber-mass.
Lha apa bedanya?

Cyber army itu sekelompok orang yang dalam satu komando akan mengerjakan apa pun yang diperintahkan bossnya untuk satu tujuan. Kegiatan ber-cybernya ditujukan untuk suatu arah tertentu, menunjang kepentingan si bos.

Dibayar? Bisa ya, bisa tidak. Bisa bayaran materi, bisa bayaran status. Mungkin ikut satu kegiatan cyber-army bisa dapet point setara ikut 20x liqo misalnya.

Cyber mass itu cuma sekumpulan orang yang kebetulan punya cita-cita sama, punya irisan kepentingan yang sama di satu sisi. Di sisi lain, mereka bisa punya banyak kepentingan yang berbeda. Tidak ada komandonya.

Misal, saya dulu mendukung Jokowi karena suka dengan tampang ndeso-nya. Sekali-kali lah punya presiden yang enggak angker. Karena Gus Dur gak ada ya udah ini aja. Kang Irfan Nuruddin mendukung karena tau latar belakangnya. Bung Erizeli Jely Bandaro mendukung karena merasa menyukai sosok kepribadiannya. Banyak orang bertemu, padahal kepentingannya berbeda, hanya irisannya pada Jokowi.

Tentu saja cyber army lebih terstruktur dan terorganisir. Dan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan jangka panjang. Toh mereka semua kader. Mau menang mau kalah pemilu, tetap kader, punya satu ikatan yang sama. Cuma jumlahnya saja yang mungkin diturunkan (walau mungkin juga justru ditambah)
Dan sampai sekarang mereka masih bekerja. Akun-akun FB yang "berlawanan" dengan kepentingan mereka, baik sebagai salah satu genre Wahabi, atau sebagai pejuang Anti Syiah/Iran, atau sebagai genk Pemuja Saudi, atau sebagai bagian dari pendukung pemberontak Syiria, atau sebagai musuh abadi Jokowi, atau sebagai "pendamba dalam senyap khilafah", dsb.

Maka satu persatu akun-akun yang berseberangan dengan kepentingan mereka ditumbangkan. Dengan cara cyber/hacker/cracker?
Bukan.

Kalau sebelumnya cyber army bertugas menyebar berita fitnah, kibulan, dan hoax banyak-banyak, sekarang lebih simple.
Dengan cara menjadi anak wadulan[suka ngadu-red] . Gak perlu ratusan, cukup 80 orang bikin pengaduan ke FB, maka akun "musuh" dilumpuhkan oleh robot FB.

Makanya jangan harap akun penebar fitnah seperti Jontor[Jonru - red] , Fadri, Hafiz Ary, Felix siauw dsb bakal dilaporkan. Atau FP-FP penebar hoax perang Suriah atau hoax-hoax Islami lain bakal dibekukan. Mereka bukan musuh.

0 komentar:

Posting Komentar

Terbaru

Kata Tokoh

Seri Kekejaman ISIS

Video




VIDEO Terbaru

Random Post

pks