Kamis, 21 Januari 2016


Kepolisian Tajikistan telah mencukur jenggot hampir 13.000 pria dan menutup lebih dari 160 toko yang menjual pakaian Muslim tradisional pada 2015 lalu,  sebagai bagian dari kampanye melawan gerakan radikal dan pengaruh ideologi wahabi di negara itu.


Kepala Polisi wilayah Khathlon, Bahrom Sharifzoda mengatakan pada konferensi pers pada hari Rabu (20/01) bahwa layanan penegak hukum yakin lebih dari 1.700 perempuan dan anak perempuan berhenti memakai jilbab di negara Asia Tengah yang mayoritas penduduknya Muslim itu. Mereka juga menyakini bahwa dengan mencukur jenggot 13.000 pria dapat mengurangi sikap kasar, keras, kaku dan ekstrim pria-pria tersebut.

Langkah ini dipandang sebagai upaya untuk melawan radikalisme yang biasa dilakukan oleh orang-orang berjenggot. Kepemimpinan sekuler Tajikistan telah lama melakukan pencegahan tradisi radikal yang terpengaruh dari negara tetangga, Afghanistan.

ISIS Asal Tajikistan

Menurut laporan resmi, ada lebih dari 2.000 orang Tajik yang iut serta berperang di Suriah, yang tergabung dengan kelompok-kelompok bersenjata di negara itu.

Presiden Emomali Rahmon, dikenal selalu mengambil langkah-langkah untuk mempromosikan sekularisme dan mencegah keyakinan dan praktik yang ia lihat sebagai ancaman keamanan negara atau untuk stabilitas Tajikistan, kata Radio Liberty.

Pada bulan September, Mahkamah Agung Tajikistan juga melarang terdaftar Partai Politik Islam radikal di negara itu, yang dikenal dengan “Renaissance Partai Islam Tajikistan”, setelah berbulan-bulan ujaran kebencian dan kekerasan selalu didengungkan partai tersebut.

Pada bulan Desember, parlemen memberikan Presiden penghargaan sebagai “Pemimpin bangsa” dan secara resmi menunjuk dia “Pendiri perdamaian dan persatuan nasional Tajikistan”. [Voa-islamnews]


0 komentar:

Posting Komentar

Terbaru

Kata Tokoh

Seri Kekejaman ISIS

Video




VIDEO Terbaru

Random Post

pks