Kamis, 21 Januari 2016

Foto: Tentara Perempuan Russia & Suriah

Oleh: Sulaiman Djaya 

“Menyerang Suriah sama saja dengan menyerang Leningrad” [Vladimir Putin] . Di masa-masa Era Perang Dingin, puluhan ribu anak muda yang paling berbakat dari Suriah belajar di Rusia. Mereka belajar bagaimana menggunakan persenjataan dan tekhnologi perang dan pertahanan Rusia, selain tentu saja belajar semua jenis studi akademis. 

Mereka [anak-anak muda] Suriah itu juga menikah dengan 30.000-an perempuan Rusia. Jadi, ada 30.000 keluarga yang merupakan campuran Rusia dan Suriah, dan diperkirakan lebih dari 100.000 keturunan, dan sepertinya, mengingat kedekatan Rusia & Suriah akibat kekejian ISIS saat ini, akan lebih banyak lagi di masa depan. 

Hasil pernikahan dan percampuran mereka itu tentulah juga menjadi satu etnis baru, sehingga secara emosional kedua bangsa ini susah untuk dipisahkan. Dapat dikatakan, ketika Vladimir Putin membantu Suriah, barangkali ada pertimbangan di luar hitungan ekonomi. Lain lagi jika, misalnya, Vladimir Putin, membantu negara-negara lain. Lihatlah betapa total Rusia membantu Suriah dalam melawan boneka-boneka perang buatan Amerika, Israel, Ingris, Turki, Rezim Saud dkk [ISIS, FSA, Al-Qaeda, Al-Nusra dkk] .

Perlu diketahui pula, mayoritas warga Suriah adalah Muslim Sunni [Sekira 80%] , namun sisanya adalah penganut Kristen Ortodoks [yang juga dianut mayoritas warga Russia] , selain Muslim Syi’ah di negeri itu. Singkatnya, propaganda kaum Wahabi-Takfiri bahwa Rezim Suriah adalah Rezim Syi’ah Islam adalah dusta [wahabi - red] belaka.


SUARA RAKYAT RUSIA UNTUK SURIAH (Foto oleh Getty Images)
Beginilah aksi para veteran dan warga Rusia yang menggambarkan Barrack Obama, Erdogan, Qatar, Rezim Al-Saud, David Cameron dkk sebagai ‘para pembantai anak-anak Suriah”


Tag: #Vladimir Putin, #Kristen Ortodoks, #Dusta Wahabi, #Boneka Perang Amerika 

0 komentar:

Posting Komentar

Terbaru

Kata Tokoh

Seri Kekejaman ISIS

Video




VIDEO Terbaru

Random Post

pks