Jumat, 29 Januari 2016


Grand Syeh Al-Azhar: Syiah bagian dari Islam

Wawancara eksklusif  Grand Mufti Ahlusunnah Al-Azhar Mesir DR. Ahmad Thayyib dengan channel Nil Mesir.

Wartawan : Bagaimana ajaran Syiah menurut Anda??

Dr. Thayyib : Tidak ada masalah dengan ajaran Syiah. 50 tahun lalu, Syaikh Syaltut berfatwa bahwa Syiah adalah mazhab kelima dalam Islam dan sama seperti mazhab-madzab Islam yang lain.

Wartawan : Anak-anak kita akan menjadi Syiah. Apa tindakan kita?

DR Thayyib : Biar saja mereka menjadi Syiah. Apakah kita akan menyalahkan orang yang berpindah mazhab dari Hanafi ke Maliki? Mereka (yg menjadi Syiah) hanya berpindah dari mazhab keempat ke mazhab kelima.

Wartawan : Orang Syiah menjadi kerabat kita. Mereka menikah dengan anak-anak kita.

DR Thayyib : Apa masalahnya? Pernikahan antar mazhab itu dibolehkan.

Wartawan : Kabarnya Alquran mereka berbeda dengan Alquran kita.

DR Thayyib : Itu omong kosong. Tidak ada perbedaan antara Alquran kita dan mereka. Bahkan rasmul khat mereka sama dengan Alquran kita.

Wartawan : 23 ulama dari sebuah negara (Saudi) berfatwa bahwa Syiah adalah kafir dan rafidhi.

DR Thayyib : Hanya Al-Azhar yang bisa berfatwa untuk muslimin. Fatwa mereka (ulama Saudi) tidak kredibel.

Wartawan : Lalu bagaimana dengan perselisihan Syiah-Sunni yang dikemukakan mereka?

DR Thayyib : Perselisihan itu adalah politik luar negeri yg ingin memecah belah Syiah dan Sunni.

Wartawan : Saya punya pertanyaan serius. Syiah tidak menerima Abu Bakar dan Umar. Bagaimana bisa Anda menyebut mereka muslim?

DR Thayyib : Memang mereka tidak menerima. Tapi apakah meyakini Abu Bakar dan Umar termasuk prinsip agama Islam? Kisah tentang mereka berdua adalah kisah sejarah. Sejarah tidak berkaitan dgn prinsip akidah.

Wartawan yang terhenyak mendengar jawaban ini, lalu bertanya : Ada satu kritikan terhadap Syiah. Mereka berkata bahwa imam zaman mereka masih hidup semenjak 1000 tahun lalu.

DR Thayyib : Mungkin saja,kenapa tidak mungkin? Tapi tak ada alasan kita mesti berkeyakinan sama seperti mereka.

Wartawan : Mungkinkah bocah berusia 8 tahun menjadi imam? Syiah meyakini bahwa bocah berusia 8 tahun menjadi imam.

DR Thayyib : Kalau bayi dalam buaian bisa menjadi nabi[Nabi Isa as-red] ,tidak mengherankan bocah usia 8 tahun menjadi imam. Meski kita sebagai Ahlussunnah tidak meyakini hal ini. Tapi keyakinan ini tidak merusak keislaman mereka. Mereka tetap orang muslim.

Setelah mendengar wawancara di atas, Dr. Shojaei Fard, dosen ilmu mekanik di Universitas Elm va Shanat, berkata : "Wawancara ini sangat menarik untuk saya. Saya berusaha menghubungi Syaikh Thayyib untuk berterima kasih kepadanya. Melalui telpon saya berkata kepada beliau, "Anda membela Syiah dengan sangat baik. Bahkan seorang ulama Syiah pun mungkin tidak akan melakukan pembelaan serupa. Minimal dia akan bersikap hati-hati. Tapi Anda berani mengatakan bahwa keyakinan kepada Abu Bakar dan Umar bukan bagian dari prinsip Islam".

"Syaikh Thayyib berkata, "Saat Ayatullah Khamenei menghadapi Amerika dengan teguh dan membuat mereka bertekuk lutut dalam masalah nuklir, dan di sisi lain, Sayyid Hasan Nasrullah melawan Zionis dengan berani dan mengalahkan mereka dalam perang 33 hari, saya melihat mereka sebagai kebanggaan Islam. Amerika dan kawan-kawan nya berniat mencitrakan mereka sebagai Syiah radikal dan menyebut Syiah sebagai rafidhi dan nonmuslim demi mengambil kebanggaan ini dari Dunia Islam.

Supaya para pemuda kita merasa bahwa kebanggaan ini milik Islam, saya telah mengadakan 8 acara televisi untuk mengatakan bahwa Syiah adalah muslim, Syiah tidak berbeda dengan kita, dan Syiah adalah salah satu mazhab Islam."

Sumber: Kemenag. Go.id

Silahkan lihat video wawancara Grand Mufti Al-Azhar DR Ahmad Thayyib yang mengatakan syiah bagian dari ISLAM di bawah ini..


Tag : #Wawancara Eksklusif, #Mufti Ahlusunnah Mesir, #DR Ahmad Thayyib, #Mufti Al-Azhar, #Syiah Bagian dari ISLAM, #wawancar Syekh Al Azhar

5 komentar:

  1. ini website syiah jika menurut anda syiah sesuai dengan alqur'an dan hadist sahih ya monggo silahkan ikut syiah.. toh kita umat manusia diberi kebebasan menuntut ilmu, dan mengklarifikasi secara pribadi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komen yang bijak, anda benar setiap individu bertanggung jawab atas apa yg dipilihnya baik di dunia dan diakhirat kelak

      Hapus
    2. islam itu ya islam. tdk peduli syiah atau sunni.
      kita dan tidak perlu saling mengkafirkan.
      pertentangan antar umat islam menjadikan islam terpuruk.
      tetapi memang itu jalan menuju kiamat. kata para ahli agama mnrt hadis bahwa dunia akan kiamat kalau sdh tak ada manusia mengatakan laa ila ha illalloh.
      salam hormat.

      Hapus

Terbaru

Kata Tokoh

Seri Kekejaman ISIS

Video




VIDEO Terbaru

Random Post

pks