Jumat, 26 Februari 2016


Pendiri situs anti-kerahasiaan WikiLeaks, Julian Assange, membocorkan informasi bahwa Amerika Serikat (AS) mencoba menggulingkan Presiden Suriah, Bashar Al-Assad, sejak 2006. Salah satu caranya dengan mengadu dan menciptakan ketegangan antara kaum Sunni dan Syiah.

Menurut Assange, strategi adu domba Amerika Serikat ini dilaksanakan untuk memprovokasi Pemerintah Assad. Whistleblower yang sedang bersembunyi di Kedutaan Ekuador yang berlokasi di London-Inggris itu mengungkapkannya dalam sebuah dokumenter yang disiarkan hari Minggu di stasiun televisi Rossiya1.

Boss WikiLeaks itu menyatakan bahwa, Washington sedang berusaha untuk membuat Pemerintah Suriah paranoid. ”Dan mendapatkan reaksi berlebihan,” katanya, yang menambahkan bahwa AS menciptakan ketegangan antara Sunni dan Syiah.

Assange mengklaim bahwa anggota pasukan udara AS, Inggris dan Prancis pernah bertemu dengan perwakilan dari Stratfor, sebuah perusahaan intelijen global sebelum Desember 2011. Para pejabat menyatakan bahwa sudah ada agen khusus yang bertindak di Suriah, tapi mereka membutuhkan kemarahan besar untuk memicu pertumpahan darah. Mereka membutuhkan alasan yang signifikan guna menyerang sistem pertahanan udara Suriah.


Suriah telah dilanda perang saudara sejak 2011, di mana pasukan rezim Assad memerangi beberapa pasukan faksi oposisi dan kelompok-kelompok militan radikal. Konflik di Suriah semakin parah, setelah muncul kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Seperti dilansir CNN (21/12/2015) - Negara-negara Barat dan beberapa Negara Timur Tengah tidak menganggap Assad sebagai pemimpin otoritas yang sah dari Suriah. Sementara Rusia, salah satu sekutu Assad, menilai bahwa Assad harus tetap memimpin Suriah.

Pada tahun 2011, Washington memberlakukan sanksi terhadap Assad dengan harapan bahwa ia akan mengundurkan diri. Tapi, sampai saat ini Assad masih berkuasa, terutama sejak ditolong sekutunya, Rusia.

Suriah pada 2014 juga pernah menggelar Pemilu di mana Assad terpilih lagi menjadi Presiden setelah menang telak dengan perolehan suara 88,7 persen. Namun, Amerika Serikat dan sekutunya menganggap Pemilu itu sebagai lelucon.[metroIslam]


1 komentar:

  1. Yesterday, while I was at work, my cousin stole
    my apple ipad and tested to see if it can survive a 30 foot drop,
    just so she can be a youtube sensation. My apple ipad is now destroyed
    and she has 83 views. I know this is totally off
    topic but I had to share it with someone!

    BalasHapus

Terbaru

Kata Tokoh

Seri Kekejaman ISIS

Video




VIDEO Terbaru

Random Post

pks