Senin, 29 Februari 2016


Arab Saudi menjalin kerjasama intens dengan rezim Zionis Israel untuk menghapus Presiden Suriah Bashar al-Assad dari kekuasaan. Dua hari setelah pelaksanaan gencatan senjata yang rapuh di Suriah, kunjungan menteri luar negeri Saudi dan direktur dinas intelijen negara itu ke Tel Aviv tercium oleh media.

Laman Sputniknews, Ahad (28/2/2016) melaporkan bahwa sebuah pesan keamanan penting telah tersiar baru-baru ini yang berhubungan dengan kunjungan rahasia Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir dan kepala dinas intelijen negara itu, Khalid al-Humaidan ke Israel.

Pesan tersebut berisi tentang rencana operasi militer di Suriah dan Lebanon. Keputusan itu dibuat dalam pertemuan para pejabat Saudi dengan Israel dan kepala dinas intelijen rezim Zionis (Mossad) di Tel Aviv. Pada kesempatan itu, Adel al-Jubeir juga bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Menurut laporan Sputniknews, tujuan utama kunjungan al-Jubeir untuk menyampaikan permintaan Saudi kepada Israel agar melakukan operasi militer di selatan Suriah jika terjadi serangan darat untuk menekan pemerintah Damaskus.

Baca juga: Inilah Lima Bukti Bahwa Saudi Memiliki Hubungan Dengan Israel
Arab Saudi dan Israel akhirnya buka kartu. Kedua negara yang selama ini  Surat kabar Inggris, Financial Times pekan lalu juga menulis bahwa Arab Saudi sedang berusaha melancarkan serangan darat di selatan Suriah dengan melibatkan militer Turki.
Saudi dan Turki tetap bersikeras untuk menghapus Assad tanpa mengindahkan upaya diplomatik dan pelaksanaan perundingan damai Suriah di Jenewa. Dalam hal ini, Netanyahu menyambut berakhirnya kekuasaan Assad dan runtuhnya front perlawanan di dekat perbatasannya. Oleh sebab itu, teroris yang terluka di Suriah dipindahkan ke rumah sakit-rumah sakit Israel di Dataran Tinggi Golan untuk mendapat perawatan.

Para instruktur Israel melatih anasir-anasir teroris ISIS dan Front al-Nusra di Dataran Tinggi Golan dan militer Israel bahkan berkali-kali menyerang pasukan pemerintah Suriah di wilayah selatan untuk melindungi teroris.
Kunjungan menlu Arab Saudi ke Israel tampaknya berhubungan erat dengan pernyataan Menteri Luar Negeri AS John Kerry, yang mengaku telah menyiapkan rencana cadangan jika gencatan senjata di Suriah menemui kegagalan. Kerry mengumumkan rencana cadangan yang mencakup pembagian Suriah jika gencatan senjata tidak bekerja.

Front Arab-Barat yang dipimpin Saudi dan AS ingin menghapus Assad dalam situasi apapun dan mereka akan menggunakan segala cara untuk mencapai tujuan tersebut.

Pengumuman gencata senjata di Suriah menyimpan aspek tersembunyi dan komentar Kerry juga telah mempertajam prasangka dalam masalah ini. Serangan militer merupakan salah satu rencana cadangan AS jika proses politik untuk memecahkan krisis Suriah gagal.

Selama berlangsungnya gencatan senjata, Front Arab-Barat memilih memperkuat posisi teroris di sejumlah wilayah termasuk Dataran Tinggi Golan. Namun, perlawanan rakyat Suriah dan Assad memperlihatkan bahwa penggulingan presiden Suriah adalah bukan sebuah pilihan yang mudah bagi Arab Saudi, Turki, dan Israel. (RM)

Lihat video kunjungan delegasi Arab Saudi ke Israel..






0 komentar:

Posting Komentar

Terbaru

Kata Tokoh

Seri Kekejaman ISIS

Video




VIDEO Terbaru

Random Post

pks