Oleh: Denny Siregar
Kalau mendengar pak Kivlan Zein ini, saya jadi ingat cerita lama....
Waktu kerusuhan Ambon, Gus Dur mendadak bersuara bahwa biang kerusuhan Ambon itu adalah Mayjen K. Sontak media mencari2 siapa sih Mayjen K itu. Dan tudingan media jatuh ke Mayjen Kivlan Zein.
Panas dengan tudingan Gus Dur, pak Kivlan langsung menyanggongnya dengan membawa banyak awak media. Maksudnya, mungkin ingin mempermalukan Gus Dur. Tapi apa yang terjadi, ketika berhadapan dengan Gus Dur beliau malah ketawa2. "Yang kumaksud Mayjen K itu adalah Mayjen Kunyuk..." Gerr lah semua awak media dan mati kutu lah sang Mayjen.
Perangkap kena. Gus Dur membakar rumput supaya ularnya keluar.
Eh, ndilalah... Pihak istana memainkan "perang yang sama"...
Pernah saya cerita, bahwa isu PKI itu sebenarnya yang memainkan adalah pemerintah. Kenapa pemerintah memainkan isu itu ? Karena pihak ormas radikal ingin memainkan propaganda bahwa pemerintah selalu menyerang "umat Islam" ketika mereka digebuk.
Nah, pemerintah tidak ingin masuk perangkap mereka. Maka dibangunlah isu PKI supaya pemerintah terlihat seimbang menggebuknya. Akhirnya teredamlah keinginan propaganda bahwa pemerintah sekarang ini "anti Islam". Wong, PKI juga digebuk kok. Ketika isu PKI terbangun, maka pemerintah mengeluarkan statemen bahwa siapapun yg anti NKRI akan digebuk sampe merah pantatnya...
Tugas berjalan dengan baik, sampai ternyata ada bonus-nya.
Bonusnya adalah para pencari panggung yang ingin terlihat sebagai pahlawan tapi sebenarnya punya kepentingam yang berbeda.
Muncullah kembali si "pahlawan dari gua hantu" yang sudah lama terlupakan. Pak Kivlan yang sudah pensiun itu, ingin mencari panggung untuk dirinya sendiri dan kelompok KMP yang sekarang tinggal seorang dan sudah sakit2an.
Lucu juga melihat beliau termakan permainan itu yang disusun oleh para Jenderal di belakang Jokowi yg memang handal dalam pertarungan strategis. Sebut saja Luhut Panjaitan, Wiranto dan pemain lama yang juga Guru Besar Intelijen Indonesia, Hendropriyono.
Mereka pasti ketawa2 melihat bonus yang sekarang jadi tontonan masyarakat banyak. Ketika Pak Kivlan tereak2 bahwa PKI bangkit kembali, maksudnya untuk menunjukkan bahwa beliau nasionalis sejati, tapi malah jadi bahan bully-an. Mati ketawa ala pak Kivlan.
Tudingan pak Kivlan kemana2 sampe ke Budiman Sujatmiko yang katanya pernah sekolah di Rusia yg komunis. Padahal yang pernah kuliah disana sebenarnya Fadly Zon. Ketawa lagi lah publik sekeras2nya.
Pak Kivlan masuk perangkap lagi.....
Ah, jadi kangen ma Gus Dur yang pasti sedang terkekeh2 di alamnya. Paling beliau geleng2 kepala, " Keprosok kok ya dua kali.... Kapan pinternyaahhhhh... "
Sedang hujan dan rasanya asyik kalau secangkir kopi menjadi teman. Seruputttttt.....
0 komentar:
Posting Komentar