Banyak warga masyarakat yang tidak mengetahui perbedaan antara Ustad Teroris yang suka Mengkafirkan dan ustad yang menghargai perbedaan. Asal sudah bisa membaca Alquran dan mengutip hadis Nabi masyarakat sudah bisa memanggil dengan sebutan ustad. Stereotip tentang sebutan ustad yang ada di masyarakat sekarang ini sangat rentan di salah gunakan oleh ustad teroris untuk menarik simpati masyarakat.
Hari ini aparat kepolisian RI mulai melakukan pembersihan anasir teroris beserta jaringan nya yang terkait dan tidak jarang dalam perburuan teroris polisi menangkap ustad - ustad yang masuk dalam jaringan terorisme global meski dimata masyarakat orang yang dianggap ustad itu memiliki perilaku yang menarik simpati masyarakat.
Selain menangkap terduga teroris di Kampung Duku, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Densus 88 Antiteror Mabes Polri dikabarkan juga menangkap terduga teroris di Perumahan Taman Harapan Baru, Medansatria.
Informasi dihimpun merdeka.com di Perumahan THB, Densus 88 mengamankan pria berinisial AH, dia merupakan rekan dari pria yang mengontrak di rumah kontrakan milik Solihin di Kampung Duku, yang diduga bernama Abu Muzab.
Penggerebekan di Perumahan THB dilakukan sekitar pukul 16.00 WIB, atau 30 menit sebelum di Kampung Duku. Jarak lokasi pertama dan kedua sekitar tiga kilometer.
Seorang warga, Supriyadi, mengatakan, terduga teroris AH yang ditangkap di Perumahan THB ialah yang membawa rekannya ke Kampung Duku untuk mencari rumah kontrakan.
"Dia (AH) yang membawa dan mencarikan rumah kontrakan," katanya saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu malam (23/12).
Ternyata pria yang diamankan bernama Arip Hidayatullah (36) asal Jawa Tengah itu ditangkap merupakan seorang ustaz. "Dulu sering ngasih ceramah di masjid. Terkenalnya di sini namanya Ustaz Arip," kata warga, Aji.
Karena itu, dengan banyaknya anggota Densus 88 yang dikabarkan menangkapnya, warga mengaku terkejut. Sebab, orangnya dikenal memiliki pribadi yang baik, juga bersosialisasi dengan warga.
Ia mengatakan, Ustaz Arip tinggal di perumahan tersebut sejak lima tahun lalu, dan sudah berkeluarga, namun belum memiliki anak.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, saat ini tim Puslabfor Mabes Polri masih melakukan penggeledahan dan olah tempat kejadian perkara di rumah Ustaz Arip. Tim juga meminta pengurus RT dan RW ikut menyaksikannya.
Diberitakan sebelumnya, Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap dua orang terduga teroris di dua lokasi berbeda di Kota Bekasi.
Diantaranya menangkap Arip Hidayatullah di perumahan Taman Harapan Baru, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, sekitar pukul 16.00 WIB. Kemudian, tim Densus 88 juga menangkap pria diduga bernama Abu Muzab di Kampung Duku RT 5 RW 9, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria. Kedua yang ditangkap karena saling kenal.
Kamis, 24 Desember 2015
11.27
Ferdy
Indonesia, Terorisme, Wahabi
No comments
Related Posts:
Buya Syafi'i Ma'arif : Wahabi Hanya Manfaat untuk Amerika dan Israel Buya safii Maarif Dalam Pengajian Bulanan PP Muhammadiyah, Jum'at 4 Desember 2015 di aula PP Muhammadiyah Menteng, Jakarta, Buya Syafi'i Ma'arif dalam ceramahnya menyebutkan bahwa 'Godfather' Wahabisme adalah Amerika. Dan Wa… Read More
MUI Kaltim Menilai Keberadaan ANNAS Sebagai Penyulut Konflik Horisontal Ketua Majelis Ulama Indonesia Kalimatan Timur (MUI Kaltim) KH Hamri Has menolak Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) bergerak di wilayahnya. Rencana pendirian ANNAS di kota Samarinda akhirnya terganjal karena MUI Kaltim meno… Read More
Menteri Agama Mesir Memusnahkan Buku-buku Wahabi Dari Seluruh Masjid Kementerian Agama dan Wakaf Mesir telah meluncurkan kampanye untuk menghapus buku-buku dari ulama milik gerakan Salafi Wahabi dari seluruh masjid di Mesir. Nama ulama yang bukunya yang akan dihapus atau disita: - Sheik… Read More
Palestina: Terima Kasih IRAN Warga Gaza mamasang plakat dan baliho di berbagai sudut kota. Baliho untuk mengucapkan terima kasih kepada Republik Islam Iran atas dukungannya dalam perang delapan hari melawan rezim Zionis. Baliho yang menunjukkan te… Read More
Inilah 5 Motivasi Orang Indonesia Bergabung dengan ISIS Kekhawatiran organisasi masyarakat (ormas), menteri agama, dan pimpinan di parlemen terhadap penyebaran paham radikal yang diusung ISIS memang tidak berlebihan. Pengamat terorisme di Indonesia Sydney Jones mengungkapkan, Ind… Read More
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar