Minggu, 15 November 2015


Wakil Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Brigadir Jenderal Massoud Jazzayeri memperingatkan Washington dan Eropa untuk tidak memutar ulang teater 11 September untuk menekan dan menyerang Muslimin dengan menyalahgunakan peristiwa teroris pada Jumat malam di Paris.


Jazzayeri membuat pernyataan itu setelah enam bom sistematis dan penembakan di ibukota Perancis menewaskan 150 orang dan melukai puluhan lainnya. Peristiwa itu juga memicu media-media barat tertentu menyalahkan seluruh Muslimin atas serangan tersebut.

"Masyarakat Perancis membayar harga atas dukungan pemerintah mereka terhadap ISIS dan terorisme Takfiri," kata Jazzayeri, Sabtu, 14/11/15, di Tehran.

Jazzayeri juga memperingatkan AS dan Eropa untuk tidak menyalahgunakan peristiwa Paris itu sebagai dalih untuk menyerang dan menekan negara-negara Muslim seperti apa yang mereka lakukan terhadap Afghanistan dan Irak setelah serangan 9/11 pada tahun 2001 dan 2003.

Menurutnya, Iran telah berulang kali memperingatkan bahwa negara-negara Eropa tertentu yang mendukung kelompok-kelompok teroris akan menjadi bumerang terhadap dukungan mereka satu hari nanti.

Merujuk serangan Takfiri pada Kamis di Beirut yang menewaskan lebih dari 40 orang, Jazzayeri menjelaskan, "Ledakan Paris dan Beirut adalah dua sisi mata uang yang sama, dan masyarakat internasional mengharapkan para pendukung teroris Takfiri, khususnya Amerika Serikat, Perancis dan pemerintah Barat lainnya, menyerah pada pendekatan dan perilaku diskriminatif dan mengadopsi posisi bersama dan bersatu atas kejahatan ini.

Serangan teror Paris pada Jumat malam, (13/11/2015) waktu setempat yang menewaskan ratusan orang di klaim oleh kelompok Takfiri ISIS. Serangan itu serentak terjadi di enam lokasi berbeda di Paris, dan berikut enam lokasi penembakan dan ledakan yang mengguncang Paris, pada Jumat sekitar pukul 21:15 waktu Paris.

1. Klub malam dan gedung konser Bataclan di 50 Boulevard Voltaire, distrik 11 Paris.

Serangan ini disebut yang paling berdarah. Saat kejadian gedung konser ini dipadati 1.500 orang yang hadir untuk konser oleh American Band Eagles of Death Metal. Laki-laki bersenjata berpakaian hitam dengan senjata AK-47 menyerbu ke lorong, mulai menembaki penonton konser dan menyandera 100 orang.

Polisi Perancis kemudian menyerbu tempat dan beberapa laporan AFP mengatakan, empat penyerang tewas di dalam aula. Tiga akibat bom bunuh diri yang mereka kenakan dan satu lainnya ditembak oleh polisi.

2. Stadion nasional State de France, Paris utara.

Saat itu, Hollande dan Menteri Luar Negeri Jerman sedang menonton pertandingan sepak bola persahabatan antara Perancis dan Jerman ketika serangan bunuh diri dan pemboman terjadi di luar. Sedikitnya lima orang tewas dan beberapa orang lainnya terluka parah.

3. Sebuah restoran Jepang di Rue de Charonne.

Delapan belas orang dilaporkan tewas akibat tembakan yang dilepaskan kelompok bersenjata. Seorang saksi mata mengatakan restoran itu menjadi target utama.

4. Sebuah restoran Kamboja, Petit Cambodge, di Rue Bichat.

Tembakan dilepaskan oleh orang bersenjata, dan para pelanggan serta orang yang lewat bergegas untuk berlindung. Seorang gadis muda dilaporkan meninggal di lokasi ini.

5. Casa Nostra pizzeria.

Hanya beberapa ratus meter dari tempat konser Bataclan, sedikitnya lima orang tewas ketika penyerang melepaskan tembakan membabi-buta dari senapan otomatisnya.

6. Boulevard Voltaire, tidak jauh dari museum Louvre.

Di lokasi yang tak jauh dari Bataclan, penyerang memicu rompi bom bunuh diri. [IT/Onh/Ass]

0 komentar:

Posting Komentar

Terbaru

Kata Tokoh

Seri Kekejaman ISIS

Video




VIDEO Terbaru

Random Post

pks